Setiap akan
melaksanakan kegiatan Belajar Mengajar sebelum dilaksanakan, guru harus selalu
mempersiapkan rencana pembelajaran, yang
di dalamnya menentukan metode mengajar. Pemilihan metode mengajar salah satu
unsur yang menentukan mutu hasil pendidikan. Dalam suatu pembelajaran, dapat
digunakan beberapa metode secara bergantian, sehingga dapat dikatakan tidak ada
suatu metode pun yang tepat untuk satu mata pelajaran.
Salah satu metode yang sering digunakan
oleh guru dalam mengajar adalah metode discovery. Metode discovery ialah
suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi
objek-objek dan eksperimentasi, oleh siswa sebelum membuat generalisasi sampai
siswa mengalami suatu konsep (Hamalik, 1987: 186).
Belajar discovery merupakan suatu
proses yang bersifat tinggi, meliputi belajar pemecahan masalah (problem
solving). Belajar discovery adalah proses belajar dimana belajar
harus menyusun kembali, mencari dan menemukan sendiri untuk kemudian disatukan
dengan unsur kognitifnya (Sukmadinata, 1986: 12). Metode discovery ini
pada mulanya digunakan dalam bidang pengajaran ilmu lain, seperti Matematika,
IP A, Biologi. Namun, pada masa sekarang ini metode discovery dipergunakan
juga dalam pengajaran bahasa dan sastra (Hidayat, 1999: 117).
Hubungan
discovery dengan problem solving, dalam buku ilmu pendidikan
adalah inquery - discovery, mengandung arti yang sejenis yaitu istilah
yang menunjukkan suatu kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari,
bersifat logis, analisis, menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan (Sopandi,
1987:12).
0 komentar:
Posting Komentar